Illiza Jadi Narasumber Pelatihan Kepemimpinan Perempuan

Banda Aceh – Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal menjadi narasumber dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Perempuan Potensial Calon Kepala Daerah Tahun 2016 di The Pade Hotel, Jumat (16/9/2016).

Dalam kesempatan ini Illiza berbagi pengalamannya sebagai perempuan yang sudah lama berkiprah di dunia politik. Ia mengatakan untuk mengawali itu semua perlu keyakinan dan ikhtiar ekstra.

“Segala sesuatu harus dimulai dengan keyakinan, termasuk ketika seorang perempuan ingin terjun ke dunia politik. Di sini kita perlu berikhtiar secara ekstra, tanamkan semangat dan keyakinan yang lebih. Hidup adalah perjuangan, perjuangan harus diperjuangkan. Namun kadang-kadang perjuangan itu dikoyak oleh pemikiran kita sendiri karena keraguan,” ujar Illiza.

Sebagai perempuan yang terjun dalam dunia politik, Illiza mengacu kepada perkataan  salah seorang tokoh politik binomo website perempuan Pakistan Benazir Bhutto yaitu ketika kaum hawa terjun ke ranah politik mereka tetap harus mempertahankan identitas sebagai perempuan dan ibu.

“Oleh karena itu, ketika perempuan bergelut di dunia politik maka perannya lebih berat dan memiliki tantangan lebih besar dari pada kaum lelaki,” imbuhnya.

Dalam memimpin, lanjut Illiza, perempuan harus mengetahui kepemimpinan khas perempuan. Jika bercita-cita ingin menjadi pemimpin maka harus punya target dan membangun harmonisasi dari diri sendiri.
Harus punya target.

“Saat saya mau maju dulu saya sudah mempelajari dan bertanya tentang kepemimpinan perempuan . Dulu ternyata Sulthanah di Aceh  bahkan bisa memimpin hingga Asia tenggara. Saat itu saya juga berkata pada diri saya sendiri jika saya berhasil jadi pemimpin perempuan di Banda Aceh, maka saya berhasil meningkatkan kepercayaan orang di Aceh pada kepemimpinan perempuan, ” imbuh Illiza.

Acara pelatihan tersebut telah berlangsung dari tanggal 14 dan akan berakhir pada18 September mendatang. Sebanyak 40 perempuan yang mengikuti acara itu berasal dari berbagai unsur seperti pimpinan organisasi masyarakat (ormas), pengusaha, partai politik, maupun tokoh masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *